Sudah dua minggu ini aku ikutan kelas fiksi cerpen Akademi Bercerita dari Penerbit PlotPoint. Aku sebenarnya ngirim dua naskah, yang satu nonfiksi dan yang satunya fiksi cerpen. Dua-duanya gak ada pikiran bakal diterima, namanya juga usaha kan. Hehehehe *pesimis karena keseringan kalah mode on*
Syarat untuk kelas cerpen itu ngirim 4 buah cerpen kita. Aku gak sempat buat baru, akhirnya pakai yang lama dan aku daur ulang. Sebenernya aku tahu kalau PlotPoint itu pangsa pasarnya anak muda, cerpen yang aku kirim gak ada muda-mudanya acan *pengaruh umur mungkin* Eh, takdisangka takdiunyek-unyek, aku lolos yang fiksi cerpen! Yipppiiyyy!!! Aku langsung merasa jalan menuju impian jadi cerpenis ternama dan beken macam Benny Arnas, Gus TF Rakai sama Jujur udah terbuka lebar. Dan otakku yang kadang suka lebay, membayangkan jalan itu udah digelar karpet merahnya segala :D
Sebenernya profesi cerpenis agak kurang diminati seperti novelis tapi aku memang jauh lebih suka cerpen. Karena pendek dan blash! langsung to the point sama masalahnya. Aku kurang suka bertele-tele (bilang aja males baca :p)
Di kelas ini aku bertemu tujuh orang lain yang keren-keren: ada Norman, Adit, Vivi, Ridha, Winata, Astri, sama Riesna. Kelas ini dipandu sama editor PlotPoint, yaitu mas Arief Ashshiddiq.
Dalam kelas ini kami belajar banyak untuk memperkaya tulisan dan mempertajam isinya. Kuncinya kalau kata mas Arief, bikin pembaca cemas, lalu ajukan pertanyaan "if you die, what would you do" untuk tiap cerita yang kita rancang.
Di kelas ini kami diminta untuk bikin omnibook karya keroyokan kami. Temanya masih rahasia, tunggu tanggal mainnya ya #wink2
Yang menyenangkan lagi, di akhir pelatihan akan ada Eka Kurniawan!!! Tapi sayangnya tanggalnya diundur jadi tanggal 11, sepertinya aku gak bisa ikutan :'(
Tapi secara keseluruhan, kegiatan ini menyenangkan. Semoga benar-benar menjadi pembuka jalan jadi penulis seperti impianku. Jangan merasa terlambat karena usia, jangan terbatasi oleh usia, sukses bisa diraih oleh manusia dalam usia berapa saja, asal mau dan tidak menghabiskan waktu untuk menyesali umur yang sudah lewat :) SEMANGAT!
Syarat untuk kelas cerpen itu ngirim 4 buah cerpen kita. Aku gak sempat buat baru, akhirnya pakai yang lama dan aku daur ulang. Sebenernya aku tahu kalau PlotPoint itu pangsa pasarnya anak muda, cerpen yang aku kirim gak ada muda-mudanya acan *pengaruh umur mungkin* Eh, takdisangka takdiunyek-unyek, aku lolos yang fiksi cerpen! Yipppiiyyy!!! Aku langsung merasa jalan menuju impian jadi cerpenis ternama dan beken macam Benny Arnas, Gus TF Rakai sama Jujur udah terbuka lebar. Dan otakku yang kadang suka lebay, membayangkan jalan itu udah digelar karpet merahnya segala :D
Sebenernya profesi cerpenis agak kurang diminati seperti novelis tapi aku memang jauh lebih suka cerpen. Karena pendek dan blash! langsung to the point sama masalahnya. Aku kurang suka bertele-tele (bilang aja males baca :p)
Di kelas ini aku bertemu tujuh orang lain yang keren-keren: ada Norman, Adit, Vivi, Ridha, Winata, Astri, sama Riesna. Kelas ini dipandu sama editor PlotPoint, yaitu mas Arief Ashshiddiq.
Dalam kelas ini kami belajar banyak untuk memperkaya tulisan dan mempertajam isinya. Kuncinya kalau kata mas Arief, bikin pembaca cemas, lalu ajukan pertanyaan "if you die, what would you do" untuk tiap cerita yang kita rancang.
Di kelas ini kami diminta untuk bikin omnibook karya keroyokan kami. Temanya masih rahasia, tunggu tanggal mainnya ya #wink2
Yang menyenangkan lagi, di akhir pelatihan akan ada Eka Kurniawan!!! Tapi sayangnya tanggalnya diundur jadi tanggal 11, sepertinya aku gak bisa ikutan :'(
Tapi secara keseluruhan, kegiatan ini menyenangkan. Semoga benar-benar menjadi pembuka jalan jadi penulis seperti impianku. Jangan merasa terlambat karena usia, jangan terbatasi oleh usia, sukses bisa diraih oleh manusia dalam usia berapa saja, asal mau dan tidak menghabiskan waktu untuk menyesali umur yang sudah lewat :) SEMANGAT!