Di dua hari terakhir masa pelatihan, trainer yang datang dari *** mengajarkan kami cara membaca orang yang berbohong dari pergerakan matanya.
Teorinya, bila kita bertanya tentang sesuatu pada orang lalu mata orang itu melihat ke kanan atas itu artinya orang itu sedang merekonstruksi cerita atas pertanyaan yang diberikan alias dia sedang mengarang cerita bohong di kepalanya.
Sebaliknya, kalau dia melihat ke arah kiri atas artinya dia sedang mengingat-ingat kejadian yang pernah terjadi sebelumnya yang artinya dia tidak berbohong.
Trainer itu bilang pergerakan mata itu tidak bisa dikontrol dan dimanipulasi apalagi kalau pertanyaan yang diberikan benar-benar membuat orang yang ditanya kaget dan tidak menduga sama sekali. Jadi, dia tidak bisa memanipulasi gerakan matanya.
Sebagai latihan, kami diminta berpasang-pasangan dan saling berhadapan. Lalu saling menanyakan hal apa saja dan sangat disarankan untuk menanyakan sesuatu yang benar-benar privasi supaya orang itu tidak bisa mengelak dan memanipulasi jawaban.
Pasangan uji cobaku seorang ibu muda. Aku sudah pikirkan baik-baik apa yang mau aku tanyakan tapi dia masih bingung mau bertanya apa ke aku. Akhirnya aku ambil inisiatif bertanya duluan. Aku pegang tangannya supaya merasa nyaman, lalu aku lihat langsung ke arah matanya.
A: Apa pernikahan mba bahagia?
Ibu muda ini terkejut dengan pertanyaanku yang dalam percakapan normal adalah pertanyaan kurang ajar. Sejurus kemudian...dia menjawab, "Ya, bahagia." Matanya melihat ke arah kanan atas.
Dia seperti balas dendam. Gantian menanyakan hal yang privasi juga buatku.
B: Kamu tidak merasa masalah umur segini belum menikah?
Aku diam, lalu menjawab tegas, "Tidak kok."
Lalu mengalirlah pertanyaan lainnya yang kurang begitu privasi. Saat pembahasan, dia bilang mataku tidak bergerak kemana-mana. tetap diam saat menjawab pertanyaannya. Jadi dia tidak bisa baca apa aku bohong atau jujur. Sebelumnya trainer sudah menjelaskan bahwa ada orang seperti aku yang susah dibaca bohong atau jujur karena tergolong orang auditori yang matanya tidak akan bergerak ke arah mana-mana saat diinterogasi.
Aku ceritakan tentang pergerakan matanya yang ke arah kanan atas saat aku tanyakan tentang pernikahannya. Kami berdua lalu tertawa canggung karena sudah sama-sama tahu apa artinya secara teoretis.
Tanpa diminta, dia kemudian menjelaskan bahwa pernikahannya bahagia saja. Aku tak enak karena membuat dia merasa perlu menjelaskan hal itu.
Kami lalu terdiam sambil melihat pasangan lain yang masih saling uji-coba tes kebohongan.
Entah apa yang dia pikirkan dalam hatinya, apa mungkin dia jadi menanyakan dalam dirinya "Benarkah aku bahagia?" atau "akhirnya ada yang tahu juga kalau aku tidak bahagia."