Apa yang Kamu Bayangkan Bila Berbicara Tentang CInta?

By RFR - April 18, 2014

Judul tulisan di atas terkesan galau. Dan sebenarnya maksud aku menulis ini hanya supaya blog ini tidak diisi tulisan untuk ikut lomba saja. Hahahaha. Nah, kalau bicara hal lain, otakku terkadang gak sampai, jadi mending kita bahas hal yang sejauh aku tahu, aku lumayan ahlinya :D

Bila pertanyaan di atas diajukan kepadaku, jawabanku adalah:

Rumah kecil di tengah halaman rumah yang luas dengan hiasan bunga di sana-sini, tentu dengan lokasi penanaman yang sudah diperhitungkan benar-benar nilai estetikanya. Ada anak-anak kecil berlarian di halaman hijau rumah itu. Mungkin kamu bertanya di mana aku? Itu! Aku di situ! Di depan teras rumah sedang menikmati teh manis hangat sambil membaca buku di samping sang kekasih idaman dunia-akhirat. Sesekali melongok ke arah anak-anak kami yang masih asyik berkejaran dengan sesamanya atau dengan kelinci-kelinci perliharaan. Sesekali juga kami saling berpandangan sambil tersenyum bahagia, seolah hati-hati kami saling terkoneksi dan berbicara satu sama lain,

"Terima kasih untuk sore indah yang ke sekian kalinya bersamamu, sayangku." 
"Justru aku yang harusnya berterimakasih padamu." 
"Tunggu, manisku! Daripada kita saling bertengkar gara-gara perihal sepele seperti ini, mari kita sama-sama berterima kasih pada Tuhan kita yang menganugerahkan segala kebahagiaan ini pada keluarga kecil kita!"
"Ah, aku harusnya belajar lebih alim lagi sepertimu, sayangku."


Lalu udara mengirimkan kecupan kecil taktampak pada pipinya, sang belahan jiwa.

Sederhanakah jawabanku ketika membayangkan cinta? Bisa iya, bisa jadi tidak.

Sederhana karena memang cinta butuh legitimasi hukum dan agama lewat pernikahan, Jadi, cinta = menikah. <<------- bikin="" galau.="" p="">
Sederhana kan?

Tapi bisa jadi jawabanku ini rumit. Karena toh sampai sekarang belum juga menikah, padahal........ (titik-titik hanya boleh dijawab olehku disaksikan Tuhanku).

Begitulah!

  • Share:

You Might Also Like

2 Comments